Ladang Perminus
Pengarang : Ramadhan
KH
Penerbit :
Pustaka Jaya Grafiti
Tahun : 1990
Perminus sering menjadi sorota masyarakat terutama karena
tindak korupsi besar-besaran di perusahaan itu. Media masa menyuguhkan berita
yang menyudutkan. Akibatnya para karyawan resah dan saling curiga. Mereka
khawatir dipecat dari perusahaan itu karena tim keamanan pimpinan seorang
kolonel sedang giat-giatnya mencari siapa yang menjadi narasumber berita bagi
koran-koran.
Salah satu karyawan yang ditendang adalah Hidayat. Ia begitu
terkejut ketika dirinya dibebastugaskan dari urusan kantor. Tapi untung ia
memiliki isitri yang baik sehingga tidak begitu frustasi. Untuk mengisi waktu
senggang karena dibebastugaskan, Hidayat memilih mengurus peternakan ayam yang
pernah ditinggalkannya. Selain itu, sekali-kali ia masih bekerja dengan
memberikan nasihat kepada kontraktor yang membutuhkan pengetahuannya.
Hidayat akhirnya bekerja kembali. Tugas pertamanya ialah
mengadakan perundingan dengan kontraktor dan pihak kedutaan Singapura. Dalam
perjalanan tugas ia sempat berkenalan dengan seorang pramugari Garuda yang
bernama Ita. Pada pertemuan itu pula,Ita jatuh cinta Hidayat. Sebagai lelaki
yang telah memiliki istri, Hidayat tidak tergoda. Ia justru merasa kasihan pada
Ita.
Penyidikan masih berlangsung, namun hal itu tidak membuat
kegiatan kantor berhenti. Hidayat ditunjuk oleh Kahar yang merupakan tangan
kanan direktur, untuk menghadapi orang-orang dari wakil perusahaan patungan
Belgia, Jerman, dan Belanda. Tugasnya adalah menurunkan penawaran yang diajukan
perusahaan asing itu.
Sesuai dugaan, Hidayat berhasil menurunkan penawaran
perusahaan asing itu. Hal itu merupakan sebuah prestasi bagi Hidayat. Namun,
pada kenyataanya angka penawaran yang telah ia turunkan justru dinaikan
kembali. Ia merasa berang, sedih, karena usahanya disia-siakan. Oleh karena
itulah, ia menghadap Kahar dan memprotes tindakan permainan angka itu.
Kahar yang merasa terancam berpikir untuk memecat Hidayat.
Apalagi ketika itu, potretnya sedang terpampang di koran sebagai salah satu
kandidat Gubernur Jawa Barat. Ia segera memanggil Kolonel Sukojo dan ia
menceritakan, bahwa Hidayat tellah main politik dengan mencalonkan diri untuk
diangkat menjadi Gubernur Jawa Barat tanpa seizinnya. Dengan tuduhan itu, ia
meminta Hidayat dipensiunkan dini.
Hari-hari tenang dilalui Hidayat setelah berita kematian
Kahar. Sebagai orang yang bekerja di bawah Kahar, ia memang mengetahui
kecurangan-kecurangan dan penyelewengan yang dilakukan atasannya itu. Ia merasa
lega karena Perminus telah kehilangan seorang pimpinan yang tidak jujur.
Meskipun begitu, ia juga merasa kecewa, karena pria seperti Kahar dimakamkan di
makam pahlawan.
Meskipun hatinya tidak iklah tentang Kahar yang dimakamkan
di makam pahlawan, Ia juga sadar bahwa zaman telah berubah. Ia juga lega bahwa
tindakan korupsi di Perminus berhasil di usut. Ia semakin lega ketika Ita,
pramugari yang sempat hendak menyerahkan keperawanannya kepada Hidayat
menjenguknya bersama sang suami. Hidayat bersyukur kala itu menolak Ita
sehingga Ita dapat menikah dengan keadaan masih suci. Ia yakin bahwa hidup
tegar dengan keyakinan pada kejujuran hari nuraninya merupakan senjata ampuh
untuk menghadapi zaman ini.
0 comments: