Serapuh Sengon Muda
Aku melihat hidup dari tempat yang gelap bernama dunia
Kala matahari mulai bersinarpun, pandangan masih tertutup bayang bayang
Aaah ternyata mereka yang telah tumbuh kuat menghalangi cahaya
Seperti itukah aku nanti? “angkuh” dan “rakus”?
Hanya di saat surya mulai tergelincir
Si lemah ini mencoba merengkuh rahmat Tuhan
Adakah kesempatan untuk aku melakukannya?
Di kalaangin tak lagi bisa dibaca
Serapuh sengon muda berdiri
Di kala sedikit sayatan belati masih bisa menumbangkan
Atau ranting kering yang jatuh
Entah kapan menimpa diri
Jika esok, waktu berkata “inilah saatnya”
Akan kurontokkan seluruh daunku
Melemparkan tubuh kecil ini ke perapian
Setidaknya aku pernah memberikan sedikit kehangatan*Salah satu puisi dalam antologi "Jika Aku Mati Besok"
0 comments: