Pengertian Anekdot
Anekdot adalah istilah yang sering dipakai untuk menceritakan kisah atau pengalaman lucu, menarik, ataupun mengesankan. Biasanya, penulisan anekdot berdasarkan pengalaman orang lain ataupun pengalaman penulis.
Syarat cerita anekdot haruslah sederhana dan singkat, dan langsung. Artinya, mulai dari permulaan dan berakhirnya cerita tidak menggunakan kilas-balik. Dialog dan deskripsi singkat situasi boleh dimasukan dalam karangan anekdot.
Contoh Teks Anekdot
CERITA HOROR DI PUSAT KEGIATAN MAHASISWA
Oleh:
D.Y
Ada empat orang sahabat kuliah di salah
satu perguruan tinggi di Yogyakarta. Jurusan yang mereka ambil adalah
Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia. Mereka adalah Susi, Dewi, Ratna, dan
Sinta. Sebagai sahabat, mereka saling berbagi apa yang mereka miliki. Mereka
selalu ada di saat suka maupun duka. Empat serangkai ini memiliki hobi yang
cukup aneh yaitu suka hal-hal yang berbau mistis. Mereka suka meneliti
tempat-tempat yang dianggap angker untuk dijadikan sebuah cerita horor. Bukan
hanya itu kebiasaan mereka, empat sahabat itu juga sering berbagi cerita-cerita
horor satu sama lain.
Diantara ketigannya, Susi lah yang
paling getol bercerita. Seperti biasa, pada jam-jam kosong menjelang
perkuliahan berikutnya, mereka asyik ngerumpi.
“Heh
... teman-teman, sudah dengar info pengendara mio tanpa kepala yang sering
muncul baru-baru ini?” kata Susi.
“Sudah...”
jawab Dewi, Ratna, dan Sinta serempak.
“Nggak
nyata itu.” seloroh Dewi.
“Kalau
suara-suara mistis di Pendopo Tejokusumo sudah pernah tahu?” tanya Susi.
“Sudah...,
sudah lama kamu cerita itu.” Jawab Dewi
“Emm
apalagi ya...” pikir Susi.
“Kalau
kisah horor kamar mandi perempuan Pusat Kegiatan Mahasiswa lantai tiga sudah pernah dengar?” kata Susi
lagi.
“Belum...belum
gimana ceritannya?” kata Sinta dengan muka berharap.
“Ah
nggak seru kalau aku ceritain. Pokoknya
horor, bener-bener horor. Mending
nanti sore, pukul 18.00 kalian langsung buktikan sendiri!” kata Susi dengan
percaya diri menantang teman-temannya.
Seperti
yang dikatakan Susi, ketiga temannya datang ke Pusat Kegiatan Mahasiswa pukul
18.00. Sesampainya di sana, mereka
bergegas naik ke lantai tiga untuk melihat suasana kamar mandi putri. Aura
kegelapan terlihat begitu kuat karena lampu yang rusak yang hidup-mati-hidup-mati.
Ditambah ternit yang berjamur karena
genting yang bocor membuat suasana semakin mencekam. Di sana ada dua pintu
kamar mandi. Dewi mencoba membuka salah satu pintu tersebut tapi ternyata
terkunci. Penjaga Pusat Kegiatan Mahasiswa memang sering mengunci kamar mandi apabila ada
kerusakan. Ia pun melihat ke arah atas dan terlihat ventilasi berwarna hitam
menandakan lampu di dalam belum dinyalakan. Dewi menyimpulkan tidak ada orang,
karena kalau ada orang, pasti lampu akan dihidupkan terlebih dahulu.
Perasaan
mencekam datang dari pintu sebelahnya. Mereka mendengar bunyi orang bersiul-siul
dan suara gemericik air. Namun anehnya ventilasi tetap berwarna hitam. Itu
berarti tidak ada orang. Setelah mencoba membuka pintu, ternyata pintu terkunci.
Mereka bertiga mulai merasakan takut. Bulu kuduk mereka mulai berdiri.
“Pin-tu
ter-kunci, lampu mati, suara siul, suara gemeri-cik...hiii” Dewi berkata
terbata-bata.
Sesaat
kemudian pintu terbuka pelan-pelan. Dari dalam ruang gelap muncul sesosok
bayangan manusia dengan tubuh kurus. Rambutnya keriting acak-acakan.
Esoknya,
mereka berempat menceritakan kisahnya kepada teman-temannya tentang kisah horor
kamar mandi putri Pusat Kegiatan Mahasiswa lantai tiga.
“Bagaimana,
horor kan?” tanya susi kepada sahabat-sahabatnya.
“Iya
horor Sus. Masa kamar mandi putri yang make
cowok.” balas Ratna sebal.
Ya,
begitulah ceritanya. Kurangnya disiplin mahasiswa membuahkan cerita horor di Pusat
Kegiatan Mahasiswa di kampus tersebut.
0 comments: